Selasa, 24 Februari 2015

Tanah Sarang Ular

Mengubah musibah menjadi anugerah itu tidak hanya mengubah cara pandang, dan tidak juga mengganti cara penerimaan musibah itu. Memang begitu. Tetapi karena dinilai penting, dan dapat menyelesaikan ragam persoalan, maka tidak cukup itu saja. Melainkan harus ada cara-cara praktis untuk mengubah musibah menjadi anugerah. Atau dengan kata lain,memanfaatkan musibah sebisa mungkin.
Diseberang sana, di belahan bumi Amerika, seseorang mengajukan pensiun dini dari bekerja. Iapun mengambil gaji terakhir dari pekerjaannya yang tidak gampang. Semua itu dilakukan lantaran ketika membaca Koran ia menemukan iklan dijualnya tanah yang luas dengan harga murah. Nah, karena harga tanah dinilai terjangkau, tanpa pikir panjang ia segera mendatangi perusahaan yang menginklankannya, lalu membeli tanah itu tanpa terlebih dulu melihat keadaan yang sebenarnya. Harga dibayar dan sertifikatpun diambil. Uang yang dibayarkan adalah gaji terakhir yang ia terima.
Selanjutnya pergilah orang itu untuk melihat tanah barunya. Setibanya disana, ia terhenyak tak mampu mengendalikan diri. Ternyata tanah itu tandus tidak berpohon. Sama sekali tidak memiliki sumber air, banyak bebatuan sehingga tidak bagus ditanami, dan permukaannya bergelombang. Lebih mengejutkan lagi, tanah itu merupakan sarang ular-ular besar yang menakutkan.
Kini orang itu pulang. Musibah itu menyita sebagian besar ruang pikirnya, tiba-tiba ia mendapatkan ide cemerlang. Sebuah keputusan telah diambil mantap. Tanah itu ingin ia jadikan lahan budidaya dan pusat pelatihan ular. Dengan semangat membara, ia pun mulai bekerja.
Tidak seberapa lama kemudian ia berhasil menjadi seorang eksportir ular-ular besar yang banyak diburu pengelola kebun binatang, maupun produsen tas dan ikat pinggang yang menginginkan kulit binatang itu. Selain itu, ditengah tanah tersebut, ia mendirikan tempat pengumpulan plasma darah ular untuk dijual ke perusahaan farmasi. Bahkan ia juga menjadikan tanah itu sebagai tempat rekreasi yang memiliki nuansa tersendiri. Pada akhirnya semua itu memberikan pendapatan lebih besar daripada yang diharapkan jika tanah itu bisa ditanami.  
#ngutip dari buku BLESSING IN DISGUISE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar