Selasa, 24 Februari 2015

HARAPAN BARU DARI SHARP TAKUMI FACTORY

Saya teringat ketika masih duduk dibangku sekolah dasar dulu. Waktu itu pelajaran sejarah, tentang penjajahan di Indonesia. Jepang dianggap sebagai penjajah paling kejam. Meskipun masa penjajahannya hanya seumur jagung, namun dampaknya sangat luar biasa. Sangat menyiksa. Baik lahir maupun batin. Yang paling terkenal pada waktu itu adalah sistem romusha, dimana orang pribumi disuruh bekerja secara paksa tanpa mendapat imbalan dan fasilitas apa-apa, bahkan yang sedang sakit pun dibiarkan sampai mati di tempat ia sedang bekerja.
Tapi ada juga sisi positif yang dapat diambil pada masa penjajahan jepang. Yaitu keterampilan dalam berperang. Ya, jepang sempat melatih orang pribumi berperang mengangkat senjata dengan tujuan menambah bala tentara pasukan Jepang. Tetapi hal itu malah menjadi senjata makan tuan. Ketika mental serdadu Jepang runtuh pada saat Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh sekutu, pasukan pribumi berbalik menyerang Jepang. Pada saat itulah titik balik perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.
Nah, pada zaman modern seperti sekarang ini, saya dapat melihat ‘ke-insyaf-an’ Jepang, yaitu dengan menjalin hubungan kerjasama khususnya dengan bangsa Indonesia yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Misalnya perusahaan-perusahaan besar asal Jepang yang berdiri di Indonesia, mereka sangat menghargai karyawannya tanpa melihat warna kulit atau latar belakang karyawan tersebut. Baik dari sisi penghasilan maupun fasilitas pendukung, semua terpenuhi dengan baik. Karir para karyawan sangat terjamin apabila mereka berprestasi, namun sebaliknya, jika wanprestasi mereka pun akan mendapatkan akibatnya. Teman saya juga pernah bercerita tentang hal yang senada dengan pernyataan di atas. Dia berangkat dari keluarga yang pas-pasan. Dengan kerja keras dan keuletannya, dia berhasil masuk salah satu perusahaan besar asal Jepang dan meniti karir sampai level yang cukup tinggi.
Salah satu perusahaan asal Jepang untuk produk SHARP -PT Sharp Electronics Indonesia- baru-baru ini mendirikan sebuah pabrik di daerah Karawang-Jawa Barat. Pabrik seluas 31 hektare ini akan fokus memproduksi lemari pendingin ukuran kecil dan menengah dengan ukuran maksimal 300 liter serta mesin cuci dua tabung. Pabrik ini mengusung konsep  ‘takumi’ yang berarti ‘ahli’. Seperti kata-kata bijak yang disampaikan oleh Bruce Lee, “Saya lebih takut pada orang yang telah berlatih 1 jurus tendangan selama 10.000 kali daripada orang yang telah berlatih 10.000 jurus tendangan hanya sekali-kali”. Intinya adalah fokus, agar bisa menjadi ahli, sehingga ia dipercaya banyak orang. Dan SHARP sudah melakukannya.
Sesuai dengan konsep ‘takumi’, pabrik ini didukung oleh teknologi canggih yang dijalankan oleh SDM berkualitas dalam kegiatan produksinya, sehingga ditargetkan dapat memenuhi kapasitas produksi lemari es sebanyak 220 ribu unit per bulan dan produksi mesin cuci 140 ribu per bulan. Selain itu, kondisi pabrik juga sangat terawat, bersih dan rapi, sehingga membuat nyaman para pekerja dan pengunjung yang datang.
 
Dan yang paling penting dari semua ini adalah: adanya ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. Dan nilai-nilai yang dapat diambil dari konsep ‘takumi’, yaitu menjadi ahli dibidangnya, dengan kerja keras, disiplin dan fokus. Semoga nilai-nilai itu dapat ditularkan kepada SDM-SDM di negeri tercinta ini, Indonesia.
* Tulisan ini diikutkan pada lomba menulis blog yang diselenggarakan oleh Sharp. info lengkapnya di: http://www.sharp-indonesia.com/karawangfactory/event/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar