Selasa, 10 Maret 2015

Body and Mind

Pasti banyak dari pembaca akhir-akhir ini sering mendengar istilah “Body and Mind” atau “tubuh dan pikiran”. Banyak juga yang mengerti bahwa keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Dari waktu yang tak terhitung lamanya, dalam kitab-kitab kuno seperti Ayurveda, hubungan keduanya telah tertulis dengan sangat jelas. Bahkan Socrates 2.400 tahun yang lalu pernah berkata, “Adalah suatu kesalahan jika memisahkan antara tubuh dan pikiran”.

 Kita semua tahu bahwa setiap pikiran dan emosi yang membungkusnya mempunyai efek yang langsung pada tubuh. Jika anda merasa sedih, tubuh anda akan terasa lemah, malas, wajah mengerut, gerakan cenderung melambat, dan secara postur, tubuh akan menunduk, tangan terlipat. Lalu jika anda sedang senang atau gembira, tubuh akan merasa penuh energy, tersenyum, melihat ke atas, dada dan tangan terbuka. Namun, tahukah anda bahwa hal sebaliknya pun dapat terjadi? Bahwa setiap gerakan yang kita lakukan mempengaruhi perasaan kita. Nah, disini mungkin pembaca akan bingung dan bertanya dalam hati, “Apa mungkin gerakan mempengaruhi perasaan?”

Sebelum pembaca berbingung ria dan penasaran, mari kita lakukan sebuah eksperimen kecil di bawah ini.
Pertama, dengan posisi duduk, cobalah anda melipat tangan anda kemudian geser pinggul anda sedikit ke depan tetapi punggung tetap bersandar sehingga duduk anda tidak tegak lagi. Kemudian merunduklah dan buat wajah anda berkerut tanpa senyum. Biarkan beberapa detik dalam keadaan tersebut. Sekarang, cobalah ingat-ingat peristiwa yang membahagiakan tanpa mengubah posisi tubuh dan wajah anda. Bisa? Sangat sulit sekali, bukan?

Sekali lagi, cobalah hal yang sebaliknya. Berdirilah, ambil selangkah maju dengan kaki kiri anda. Sambil melihat ke atas, angkat kedua tangan anda setinggi dan selebar mungkin sehingga tubuh anda menyerupai huruf “Y”, tersenyumlah dengan lebar dan cobalah berpikir tentang kesedihan. Sekali lagi, apakah dapat anda berpikir sedih dalam posisi tersebut?
Kedua eksperimen tadi telah membuktikan bahwa hubungan antara tubuh dan pikiran bukanlah satu arah melainkan dua arah. Tidak hanya setiap pikiran dan perasaan mempengaruhi mekanisme tubuh, tetapi juga setiap gerakan tubuh atau fisiologi kita juga mempengaruhi pikiran dan perasaan kita. Setiap otot yang berada dalam tubuh mempunyai hubungan yang langsung ke otak. Setiap gerakan juga berpengaruh pada system endokrin atau hormonal dalam tubuh yang bertanggung jawab terhadap perasaan kita.

Gerakan tersenyum misalnya, akan membuat kelenjar pineal dalam otak mengeluarkan hormon endorphin, yaitu zat sejenis morfin alami yang kekuatannya 200 kali dari morfin buatan. Endorfin ini membuat perasaan menjadi senang dan bahagia.

Sebuah survey dilakukan tentang senyuman, dan hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa anak-anak tersenyum dan tertawa rata-rata 300 kali dalam sehari. Sementara yang mengejutkan, rata-rata orang dewasa tertawa dan tersenyum hanya 15 kali dalam sehari. Penelitian ini mengungkap rahasia mengapa anak-anak lebih bahagia dan senang dibanding orang dewasa.
Sementara gerakan bersujud yang hampir dilakukan semua umat beragama atau kepercayaan dalam berdoa (atau dalam Yoga disebut child pose / pose anak), diteliti mampu membawa seseorang dalam keadaan relaks. Posisi ini juga membuat darah mengalir ke beberapa bagian dalam otak yang tidak dapat dijangkau dalam posisi gerakan lainnya. Hubungan tentang gerakan tubuh dan pikiran inilah yang juga menjelaskan mengapa setelah berolahraga pikiran akan merasa nyaman.

Kurang Gerak

Ada banyak sebab mengapa penduduk bumi ini semakin cepat terkena stress. Salah satunya adalah kurangnya gerak. Semakin lama dunia semakin memanjakan manusia. Teknologi seringkali membuat orang menjadi jarang menggunakan kemampuan ototnya untuk bekerja.
Lihatlah di pagi hari sewaktu kita mandi, dahulu orangtua kita menimba air di sumur, sekarang kita tinggal memutar keran dan air sudah mengucur dari lubang shower. Dahulu manusia pergi dari satu tempat ke tempat lain dengan berjalan atau bersepeda, sekarang sepeda motor dan mobil yang ada di garasi menggantikannya. Naik turun tangga digantikan oleh lift dan tangga berjalan. Bahkan banyak dari sahabat sulit untuk meulis dengan tangan karena mesin tik dan tombol-tombol HP telah menggantikannya.

Laju kehidupan bergerak lebih cepat, tetapi kita semakin jarang bergerak, sementara kalori yang kita lahap jauh dari yang kita butuhkan.

Tumpukan energy dari makanan yang kita konsumsi dan tak tersalurkan ini menjadikan sumbatan dalam keseimbangan tubuh kita, dan banyak gangguan fisik dan ketegangan batin sangat mungkin berawal dari ketidakseimbangan ini.

Ubah Gerak

Sekarang jika sudah mengetahui bahwa tubuh dan pikrian adalah satu kesatuan dan juga setiap gerakan mempengaruhi pikiran. Pertanyaannya, lebih mudah mana, mengubah perasaan atau mengubah gerakan? Pasti jawabannya adalah lebih mudah mengubah gerakan bukan? Ya, jadi ubahlah gerakan anda maka perasaan akan berubah.

Tulisan ini mungkin juga menjawab pertanyaan mengapa sahabat-sahabat yang rutin berlatih yoga, tai chi atau teknik gerakan lain mengalami hidup yang lebih damai dan nyaman. Anthony Robbins, pelatih sukses nomor satu dunia pernah berkata, “Our emotion is created by our motion.”

Emosi kita diciptakan oleh gerakan kita atau gerakan kita mempengaruhi emosi kita.
Berjalan kaki selama 30 menit selain menyehatkan juga akan membuat perasaan galau hilang. Untuk mengusir kecemasan atau kerisauan, coba paksa diri anda untuk tersenyum selama dua menit, dan rasakan hasilnya.

Awalnya mungkin ini akan terasa aneh, serasa tidak lazim. Namun jangan khawatir, semua hal yang pertama kita lakukan juga pasti terasa aneh. Pada awalnya paksakan diri anda, dan lama-lama ini akan menjadi kebiasaan yang bekerja di bawah sadar anda.

Hidup ini indah karena kita mempunyai kebebasan untuk memilih. Namun, setiap pilihan tidak selalu berujung pada sesuatu yang kita harapkan. Kadang kala, angin berembus terlalu kencang dalam pikiran kita membuat emosi bangun dan meluap. Kita bisa marah dan menyesal setelahnya atau kita bisa memilih untuk berjalan cepat selama 30 menit. Di kala kesedihan berkunjung, kita pun punya pilihan untuk duduk merunduk atau melihat ke atas dan tersenyum.

Semua adalah pilihan anda … have a wonderful life!

#gobindvashdev – happinessinside


Tidak ada komentar:

Posting Komentar